Abdul Rahim Adha XI TKJ II
A. Karangan Deskripsi
“Ruangan Praktekku”
Sebuah ruangan terletak di sebelah kanan lapangan upacara SMKN 8 Padang. Ruangannya melebar ke samping dan tidak terlalu memanjang ke belakang seperti bengkel lainnya. Ruangan itu itu adalah bengkel jurusan TKJ (Teknik Komputer Jaringan).
Ruangan tersebut terbagi atas 9 ruangan, diantaranya 2 kantor, 6 ruang teori/praktek dan 1 ruangan tempat menyimpan peralatan yang bersangkutan dengan jurusan.
Di sanalah tempat kami praktek setiap hari Sabtu. Gurunya baik-baik, mulai dari Kepala Jurusan, Kepala Bengkel, sampai Guru Praktek. Setiap murid akan dididik sehingga bisa menerima ilmu dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
Sarana dan prasarana yang diberikan juga mendukung suasana belajar yang menyenangkan. Selain komputer yang dibeli sendiri-sendiri, ada juga sarana penunjang lainnya seperti internet, AC, dll. Kami sebagai murid jurusan TKJ sangat senang apabila belajar di dalamnya.
B. Karangan Narasi
“Kecelakaan”
22 Oktober 2011,
Hujan masih turun rintik-rintik, melengkapi suasana mendung yang menaungi Kota Padang malam ini. Saat itu aku sedang menunggu temanku di depan teras rumahku.
Dengan berbekal sebungkus kacang tanah, aku telah menunggu sekitar 15 menit. Aku kira dia tidak akan datang malam ini karena hujan yang turun sejak sore tadi. Tapi pikiran itu segera kutepis setelah terdengan deruman motor Supra dan suara klakson yang terseok-seok tanda temanku telah datang.
Dengan memakai celana pendek dia setengah berlari ke arahku sambil membawa buku bersampul putih dan memanggil-manggil namaku. Ya, dia datang kesini karena berjanji mengembalikan buku yang dipinjamnya Senin lalu. Karena Senin depan ada ulangan, dia bermaksud mengembalikannya malam ini.
Setelah mengucapkan terima kasih serta berpamitan denganku, dia kembali ke motor supranya dan berlalu tanpa berbasa-basi lagi karena hujan makin riuh.
Sekitar 3 menit berlalu, seorang bapak paruh baya memanggilku. Aku kira ada apa, tetapi beliau malah menyuruhku mengikutinya. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak ternyata motor Supra tergeletak di depan gang rumahku dengan shock depan patah dan seorang pengendara bersimbah darah disampingnya. Kepalanya pecah, kakinya putus dan tampak tak benyawa lagi.
Pengendara tersebut adalah temanku yang ditabrak lari oleh truk batu bara. Tak seorangpun berani menolongnya hingga datang seorang polisi 5 menit kemudian karena kantor polisi tidak jauh dari lokasi kejadian. Aku menyesal, kalau dia tidak mengembalikan bukuku yang dipinjamnya Senin lalu, mungkin dia tidak akan seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar